Meski belum genap berusia
setahun, namun, para anggota ESCO SMAPA telah merambah kabupaten dan
berkompetisi dengan siswa-siswi delegasi sekolah lain se kabupaten Rembang..
diantaranya adalah lomba debat bahasa inggris sekabupaten rembang, lomba story
telling, dan juga lomba Menyanyi.. hmmm… bagaimana kiprah mereka?? Ini nih
hasil jepretannya…
ESCO SMAPA (English Students Club Of SMA Pamotan)
Wahana dan Tempat Berbagi, Belajar Serta Menigkatkan Kualitas Berbahasa Inggris Para Siswa
Kamis, 24 Januari 2013
ESCO Mewakili SMAPA
Hari selasa, 22 Januari 2013 yang lalu, SMA
Pamotan Kembali mengirimkan Anak-anak terbaiknya untuk mengikuti lomba Bahasa
inggris SMA/SMK/MA dan sederajat tingkat kabupaten Rembang. Lomba yang diadakan
ada beberapa cabang. Seperti lomba debat bahasa inggris, lomba menyanyi/ singing
contest, lomba pidato/ speech contest. Untuk tahun ini, SMA Pamotan mrngirimkan
7 anak. Yakni, Ika Purwanti (Speech contest puteri), Moh. Faiz Asy’ari (Speech
Putera), Risca Ariyana, Nur Jannah dan Reni Sekarsari (mewakili Debat Bahasa
Inggris). Sedangkan untuk Singging contest, Putera diwakili oleh Satrio, dan
Puteri diwakili oleh Nila.
Pencapaian untuk tahun ini terbilang cukup
membanggakan dan mengalami peningkatan yang cukup sihnifikan. Nama SMA Pamotan
kembali tercantum dalam daftar pemenang lomba tahun ini. Ika Purwanti, yang
mewakili Speech Contest Puteri, mendapatkan juara III. Menurutnya ini adalah
pembalasan untuk tahun yang lalu. Karena tahun kemarin, dia merasa gagal, tidak
mendapatkan Juara ketika mengikuti lomba Story telling.
Untuk tim debat SMAPA, di babak pertama
mereka bertemu dengan SMK Al-Kamal. Dengan Motion “corruptors should be
sentenced death penalty”, mereka membangun argumen sebagai tim negatif dan
memenangkan perdebatan melawan Al-Kamal yang mendukung adanya hukuman mati bagi
para Koruptor. (kadang-kadang aku berfikir, mungkin para koruptor harus
berterima kasih pada perjuangan Reni, Riska dan Jannah yang telah menyelamatkan
nyawa mereka dengan menolak adanya hukuman mati itu. hehehehe)
Di babak selanjutnya, mereka bertemu dengan
salah satu tim tangguh di kabupaten Rembang, yakni SMA 2 rembang. Setelah berjuang
dengan segenap pikiran dan penampilan, mereka akhirnya harus mengakui
keunggulan SMADA dengan skor yang tipis. Jannah yang dihubungi setelah debat
ini, menyatakan dia menjadi semakin termotivasi dan penasaran untuk mengalahkan
SMADA di lain kesempatan.. hmmm.. berjuanglah jannah dan kawan-kawan..
Ups, hampir lupa, untuk singing contest,
untuk tahun ini, alhamdulillah SMAPA belum beruntung lagi karena adanya
bermacam permasalahan teknis.
Tak lupa, keberhasilan adek-adek ini juga
merupakan kerja keras adek-adek sendiri dan juga kepenuhan hati para pembina
yang terdiri dari Bu Rita Damayanti, S.Pd, Bapak Hanif Nuryadin, S.Pd, dan juga
tak ketinggalan, Bapak Drs. Suroto yang selalu meluangkan waktunya...
Ganbatteeeee.....
Kamis, 04 Oktober 2012
Quitter, Camper dan Climber
Akhirnya bisa blogging lagi... haha.. setelah
beberapa waktu harus mengurus berbagai administrasi sekolah yang lumayan
menyita waktu, akhirnya ada juga waktu untuk menulis lagi.
Setelah
berfikir beberapa lama, dan tidak tahu kali ini mau posting tentang apa,
akhirnya pikiranku tertuju pada poto seorang teman di facebook yang berisikan
kenangan saat kami mengikuti Latihan Kepemimpinan dan Manajemen OSIS se-Jawa
Tengah yang diselenggarakan Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah di salatiga
pada 3-10 Mei 2004 dan mengambil tempat di Yayasan Bina Dharma Sidorejo
Salatiga.
Aku teringat dengan sekilas
materi yang dulu disampaikan oleh Salah seorang pembina disana. Tentang 3 sifat
dasar yang dimiliki oleh manusia. Secara psikologis, manusia dibedakan menjadi
3 dalam penggapaian sesuatu yang mereka inginkan. Yakni Golongan Quitter,
Golongan Camper, dan yang ketiga adalah Golongan Climber. Apa maksudnya?
Keterangan dari Mbak Pembina LKM Osis sih seperti ini garis besarnya.
1.
Golongan Quitter
Berasal dari kata “Quit” dalam bahasa inggris yang
berarti menyerah. Tentunya sudah bisa ditebak kan, jika golongan ini adalah
golongan manusia yang ketangguhannya sangat rapuh, dan sangat mudah menyerah
ketika menghadapi rintangan yang menghadang. “Quitter” juga dapat diterjemahkan
menjadi seseorang yang berhenti dalam melakukan suatu usaha. Mentalnya sangat
tidak bisa diandalkan karena seringkali goncang dan tidak mampu berfikir dengan
jernih setiap kali dilanda oleh permasalahan. Dan, perlu digarisbawahi, jika
kita menjadi golongan ini, maka kita akan menjadi sangat mudah kehilangan
keyakinan terhadap rasa percaya diri kita sendiri, sehingga merasa pesimis
setiap kali hendak melakukan sesuatu.
Menyerahhhhh..... |
Salah satu ciri dari golongan quitter ini adalah pola
pikir mereka telah terpatri untuk selalu kalah. Mindset mereka selalu berisi
tentang bayang-bayang kekalahan ataupun kegagalan jika mereka melakukan
sesuatu. Bagi golongan pelajar, mindset mereka berisikan kegagalan dalam
pelajaran atau bahkan ujian nasional, bagi golongan remaja mindset mereka
berisikan ketakutan akan kegagalan ketika berpacaran/menjalin hubungan atau
bahkan ketika hendak confessing their love, dan bagi kalangan pengusaha ada
juga yang mindsetnya berisikan ketakutan dalam melakukan suatu inovasi.
Ampyuuuuuunnnn...... |
2.
Golongan Camper
Golongan ini adalah golongan kedua dalam sifat
manusia yang kita bahas kali ini. Berasal dari kata “camp” dalam bahasa inggris
yang berarti kemah/pemberhentian. Jika quitter adalah golongan para penakut.
Golongan yang mudah menyerah, maka berbeda halnya dengan camper. Golongan ini
lebih mendingan daripada golongan sebelumnya, karena ini adalah golongan orang
yang masih mau berusaha dalam mencapai sesuatu. Namun kelemahan golongan ini
adalah, mereka merasa puas dengan apa yang mereka raih dan mereka nikmati,
serta tidak ingin berusaha lagi agar berhasil meraih tahap diatasnya. Jadi,
kehidpuan mereka statis, stagnan dan tidak mengalami perubahan kecuali apa yeng
telah mereka usahakan untuk diraih sebelumnya, yakni sebelum mereka berhenti
dan menjadi seorang camper.
Camper..... |
3.
Golongan Climber
Dan inilah golongan manusia yang penuh dengan
inovasi dan penuh dengan pembaharuan.. golongan Climber.. berasal dari kata
“Climb” dalam bahasa inggris yang berarti pemanjat. Ini maksudnya adalah,
mereka adalah golongan yang tidak merasa cepat puas dengan hasil yang telah
mereka capai dan mereka akan terus berusaha untuk meraih tingkatan yang ada
diatasnya. Begitu tingkatan diatasnya telah berhasil mereka capai, maka mereka
akan berusaha lagi untuk mencapai tingkatan yang ada diatasnya lagi. Begitu
seterusnya.
Still Continue... |
Golongan ini tidaklah memandang suatu
masalah sebagai hambatan, dan tidak pula memandang kegagalan sebagai suatu hal
yang buruk. Mereka yang berada dalam golongan ini seringkali menjadikan
kegagalan sebagai suatu batu pikjakan untuk mencapai keberhasilan yang mereka
inginkan. Dengan kata lain, mereka sama sekali tidak takut untuk mengalami
suatu kegagalan dari apa yang mereka upayakan.
Terus Mendaki...... |
Jadi, ingin menjadi golongan manakah anda??
Quitter? Camper? Ataukah Climber?? Semua tergantung dengan pikiran dan upaya
yang anda jalankan.
NB. Terima Kasih untuk Reza Gema Hartami
(Rere) yang telah mengupload foto kita dalam LKM OSIS se-Jawa Tengah 2004.
Ketua Adalah Pelayan, Pemimpin Adalah Pembantu
Menjadi seorang pemimpin
adalah impian bagi sebagian orang. Tak terkecuali oleh mereka yang sedang
berada di masa remaja. Menjadi seoprang pemimpin menjadi idaman bagi sebagian
masyarakat. Bahkan mereka melakukan berbagai macam cara dan jalan untuk bisa
menjadi seorang pemimpin. Terkadang bahkan menggunakan cara-cara yang tak
lazim.
Namun
apakah kita sadar, menjadi seorang pemimpin berarti sebuah tanggung jawab yang
sangat besar. Jika kita mengingat sebuah ajaran bahwa setiap manusia adalah
pemimpin (bagi dirinya sendiri), dan kelak di hari kemudian mereka akan
dimintai pertanggungjawabannya sebagai seorang pemimpin, maka menjadi pemimpin
ummat tentulah sangat berat, terlebih ketika kita akan dimintai
pertanggungjawaban dari segenap rakyat yang dipimpin.
Mengingat betapa beratnya
menjadi seorang pemimpin, tak mengherankan jika Abu Bakar Ash-Shiddiq, Umar Bin
Khattab, Utsman Bin Affan, Ali Bin Abi Thalib menangis ketika terpilih menjadi
pemimpin ummat islam pada masanya. Tak mengherankan pula ketika Khalifah Umar
bin Abdul Aziz pun mengatakan suatu amanat yang sangat berat dan berpotensi
menimbulkan fitnah ketika beliau terpilih untuk menjadi khalifah. Bahkan beliau
juga menyatakan bahwa menjadi seorang pemimpin merupana suatu musibah baginya,
dan rentan terjerumus ke neraka karena besarnya beban menjadi seorang pemimpin.
Ketika sebagian orang ingn
menjadi seorang pemimpin, karena ingin di “wah”, ingin dihormati, ataupun ingin
disanjung, tak ada salahnya jika kiranya pada tulisan kali ini kita mencoba
merubah paradigma kita bagaimana sebenarnya hakikat dari seorang pemimpin itu.
Ketika masa kuliah, banyak
sekali bermunculan para pemimpin organisasi kemahasiswaan yang rata-rata menjadi
sangat congkak dan merasa dirinya lebih dari sekedar “orang biasa/mahasiswa
biasa” karena statusnya sebagai seorang ketua. Namun, tidak halnya dengan
prinsip yang aku anut selama ini. Walaupun tidak pernah menjadi seorang
pemimpin utama (SMA hanya menjadi Wakil Ketua OSIS, waktu kuliah menjadi
Manajer Koperasi Mahasiswa Unit Komputer, dan Ketua II Dewan Perwakian
Mahasiswa), namun tetaplah prinsip harus ditegakkan.
Dalam pemikiranku (dan
seharusnya dalam pemikiran setiap orang yang menjadi pemimpin dimanapun mereka
berada), menjadi seorang pemimpin haruslah ingat 2 hal yakni “Ketua adalah pembantu,
dan Pemimpin adalah pelayan”. Jika mereka menerapkan pemikiran ini dalam
mindsetnya, ketika menjadi seorang pemimpin, maka arogansi, kecongkakan karena
merasa derajatnya lebih tinggi daripada orang lain tak akan pernah muncul.
Menjadi seorang ketua,
haruslah mempersiapkan diri menjadi seorang pelayan bagi mereka yang berada
dibawah perintahnya. Begitu juga menjadi seorang pemimpin, harus mampu dan
bersedia melayani kependtingan masyarakat yang dipimpinnya. Karena ketika kita
terpilih menjadi ketua ataupun pemimpin, mereka yang berada dibawah kita akan
menjadi tanggung jawab kita dalam hal apapun. Kita tidak hanya bertanggung
jawab atas diri kita sendiri, namun juga bertanggung jawab atas orang lain.
Namun, tak perlu takut
menjadi seorang pemimpin, karena dalam sejarah pun banyak kita temui pemimpin
yang layak dicontoh. Kita bisa mencontoh pola kepemimpinan yang ada dalam diri
Nabi Muhammad SAW, yang menyandang sebagai pemimpin terbesar sepanjang sejarah
manusia, Pola Kepemimpinan Khulafaur Rsayidin (Abu Bakar, Umar, Utsman, Ali),
Umar Bin Abdul Aziz yang memimpin dengan penuh keadilan. Bahkan kita juga bisa
menemukan sosok pemimpin hebat di masa jauh setelah khulafaur Rasyidin seperti
Harun Al-Rasyid, Muhammad Al Fatih (Muhammad The Conqueror), khalifah dinasti
Utsmaniyyah Turki yang memimpin penaklukan konstantinopel (Istanbul), Sholahuddin
Al- Ayyubi (Saladin) pemimpin Pejuang Islam dalam perang Salib, dst.
Bahkan dalam dunia modern
kita juga mengenal banyak pemimpin bijak semacam Mahatma Gandhi dari India,
Martin Luther King Jr, El-Che Guevara, Abraham Lincoln, Presiden Uruguay
(Amerika Latin) yang memberikan 90% gajinya kepada kaum miskin, dan yang
terbaru adalah Mahmoud Ahmadinejad, Presiden Republik Revolusioner Iran. Presiden
iran yang sederhana, dan tidak pernah mau mengambil gajinya sebagai seorang
presiden.
Jika menjadi pemimpin,
jadilah pemimpin yang bijak, karena pada hakikatnya, “Ketua Adalah Pembantu,
dan Pemimpin Adalah Pelayan”
Selasa, 02 Oktober 2012
Arti Lambang/Symbol ESCO SMAPA
Esco Smapa, telah memiliki logo atau lambang tersendiri. hal ini telah diputuskan dalam rapat / pertemuan anggota esco smapa yang berlangsung pada hari Sabtu, tanggal 29 September 2012 kemarin. dari berbagai lambang yang diusulkan, akhirnya disepakati bahawa lambang esco smapa adalah sebagai berikut ini. lambang berupa longkaran, dan memiliki arti filosofis sebagai berikut:
1.
Bentuk dasar dari lambang esco
adalah lingkaran yang berarti suatu persatuan yang tak terputus dan saling
bersambungan.
2.
Kalimat “English Students Club Of
SMA Pamotan” merupakan nama identitas organisasi/club ini.
3.
Gambar bola dunia melambangkan
bahwa bahasa inggris adalah bahasa internasional yang dipergunakan di seluruh
belahan dunia.
4.
Lambang buku mengartikan basik
utama organisasi ini tetaplah pendidikan/menuntut ilmu yang terus menerus,
berkesinambungan, tanpa mengenal batas waktu dan tempat.
5.
Posisi bola dunia yang terrangkul
oleh buku mengartikan keinginan untuk bisa menaklukkan dunia dengan buku, atau
berarti keinginan untuk mempelajari bahasa inggris dengan baik dan benar. Arti
lain adalah pendidikan dapat menaklukkan dunia.
6.
Dua bintang di kiri dan kanan
melambangkan suatu keseimbangan. Dalam hal ini adalah keseimbangan antara
intrakurikuler dan ekstrakurikuler
7.
Pita dwi warna, merah putih
melambangkan rasa cinta tanah air, nasionalisme, bela negara Indonesia.
8.
Esco Smapa diatas pita merah
putih melambangkan bahawa organisasi ini berdiri diatas negara kesatuan
Republik Indonesia, dan dapat diartikan pula sebagai sebuah organisasi yang
berlandaskan rasa cinta tanah air Indonesia.
9.
5 Rantai yang saling terkait dan
berkaitan melambangkan hibungan yang erat antara kelas IX, kelas X, kelas XI,
alumnus, dan bapak/Ibu guru.
10. 11
bintang di bagian bawah logo mengartikan angka 11, sebagai tahun kelahiran Esco
Smapa, yakni tahun 2011.
11. Kata-kata
“encourage, smart, creative, optimist” yang tertulis di buku yang berarti
“mendorong/dorongan untuk menjadi seseorang yang cerdas dalam berbagai bidang,
kreatif dalam pemikiran/menghadapi tantangan yang ada, dan selalu menjunjung
tinggi rasa optimis ”
12. Latar
warna biru mengartikan keluasan ilmu, keluasan harapan, keluasan fikir, dan
keluasan dalam segala hal yang dijalani. Warna biru juga merupakan warna dasar
yang dipakai dalam badge SMA N 1 Pamotan.
Langganan:
Postingan (Atom)